Sabtu, 31 Maret 2012

Maafkan aku sahabat. . .

Ketika keakraban ku dengan orang lain kamu irikan... Aku senang, sekaligus pilu, kenapa harus aku? Kesedihan dan kebahagiaan yang kita rajut bersama ini jadi sedikit masam rasanya. Hambar, tanpa ada arti. Jangan pernah cemburu padaku atas kedekatanku dengannya...
Ambil jarak padaku jauh jauh dan marahi aku sekena mu itu menyakitkan, tapi memang aku pantas menerima ini semua. Maafkan aku sahabat. Aku ingin kamu bersama dia saja, tanpa memelihara rasa cemburu yang menyesakkan dadamu itu. Tapi dia mau terus bersamaku tanpa rengekan manjamu...
Kebingunggan yang baru kali ini aku alami, semuanya tahu tanpa terkecuali. Aku yang dengan kebegoan ku tahu paling belakang, tidak tahu rasa mu dan tak mengerti perasaan dia terhadapku. Jemu aku pada titik ketidaktahuan. Sebenarnya aku ingin kamu bahagia bersama dia, tapi dia tak mau. Aku sudah memaksanya untukmu! Namun sekali lagi, dia tak mau.
Harus bagaimanakah aku menurutmu? Maafkan aku sahabat...
Dia sedang lebih membutuhkan aku daripada perasaanmu yang menggebu memilikinya. Karena aku tidak ingin memilikinya, aku hanya akan menemaninya berdiri dan menatap mimpinya.
Maafkan aku sahabat...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar